Megawati Adhitama Putri

Perasaan itu ada, Tapi sudah tidak mungkin

Aku memang telah jatuh cinta Ya, benar-benar jatuh sehingga membuatku tak mampu meraih cintanya..

Seorang anak lahir atas adanya cinta dibumbui tangis bahagia pelukan dan ciuman hangat Seorang pergi karena cinta meninggalkan orang yang dicinta pun dibumbui dengan tangis (kecewa) Ah, cinta itu indah "katanya" tapi tidak untuk mereka yang harus rela berpisah karena cinta Cinta antara dua insan yang telah dimiliki satu sama lain

Aku sangat menyukai hujan Karena ia menahanku untuk bersama denganmu lebih lama ..

Aku seperti menjejaki kehidupan lama Diantara hijaunya rerumputan dan sejuknya udara pagi Di tempat itu, kali pertama aku bertemu dirimu Aku seperti terbawa masa lalu Ketika dirimu mengusap kepalaku Dan menatapku seakan memiliki arti Sayangnya, aku bagaikan patung Yang hanya diam Tidak memahami maksudmu kala itu Hingga waktu membuka semuanya Mengungkap fakta dibalik pertemuan demi pertemuan di masa lalu Tapi waktu seakan tidak merestui Aku dan dirimu bersatu

Musim telah berganti Kesejukan perlahan mulai menghilang Berganti hembusan angin kering yang menggugurkan dedaunan Masih disana, Sekuntum mawar putih Kokoh nan indah dari kejauhan Putih bercahaya karena pantulan sinar mentari Namun, lihatlah lebih dekat Mahkotanya tidak lagi utuh Putihnya telah bernoda Pun Sedikit layu Lambat laun satu per satu mahkota mawar itu berjatuhan Meninggalkan tangkai hijau dengan duri yang masih bertengger Tak lagi indah dipandang Kini mawar itu telah tiada Keindahan pun redup sementara Menunggu musim semi datang kembali